Ladang Garam di Kota Bima |
Satu lagi seri Aerial Photography-ku : Nusa Tenggara Barat.
Aku berkesempatan mengunjungi NTB dalam kaitan tugas sebagai dokter pada proyek eksplorasi tambang di daerah Humpaleu, Kabupaten Dompu, NTB. Lokasi tambang tersebut terletak ditengah-tengah lebatnya hutan dan memerlukan waktu 8 jam dengan berjalan kaki menuju lokasi tersebut. Jalan raya belum menyentuh rimbunnya salah satu kawasan hutan di Pulau Sumbawa ini. Hutan ini merupakan tempat tinggal lebah-lebah madu yang menjadikan Pulau Sumbawa terkenal dengan madunya.
(Baca postingan blog ku yang lain : In the Middle of Honey Forest).
Berhubung akses yang masih tertutup, maka dipilihlah "Si Capung Terbang" sebagai angkutan umum untuk mengangkut baik personel, logistik, mesin-mesin, material tambang yang akan dianalisa, bahkan kerbau!!! Kerbau itu digunakan untuk syukuran sebelum proyek dimulai untuk menghormati adat istiadat penduduk lokal. Kerbau itu beruntung pernah merasakan terbang dengan helikopter walau akhirnya bernasib naas pada sebilah parang. Kesempatan emas tersebut juga pernah dirasakan oleh ayam, wortel, karung beras, botol kecap, detergen dan perlengkapan lainnya yang merasakan terbang dengan Helikopter -ala Pak Presiden yang sedang memantau kondisi lalu lintas/banjir tahunan di Jakarta-.
Aku pun bernasib seberuntung botol kecap dan wortel tersebut yang merasakan terbang dari Hu'u ke Humpaleu maupun dari Hu'u ke kota Bima (Hu'u adalah nama desa tempat basecamp kami berada). Sehingga terciptalah Aerial Photography Part 4 : Nusa Tenggara Barat.
Humpaleu Forest & Indian Ocean |
Humpaleu Forest, Dompu Daerah yang gundul adalah tempat kami melakukan drilling untuk mengambil sampel batuan untuk analisa kandungan mineral. |
My Camp, in the middle of forest |
Hu'u |
Angkot terbang jurusan Hu'u village - Humpaleu forest |
a View between Dompu and Bima |
Related Articles :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar