Jumat, 29 Maret 2013

Good Friday; March 29th, 2013


Above all powers, above all kings
Above all nature and all created things
Above all wisdom and all the ways of man
You were here, before the world began

Above all kingdoms, above all thrones
Above all wonders the world has ever known
Above all wealth and treasures of the earth
There's no way to measure what you're worth

Crucified, laid behind a stone
You lived to die, rejected and alone
Like a rose, trampled on the ground
You took the fall and thought of me
Above all

Above all powers, above all kings
Above all nature and all created things
Above all wisdom and all the ways of man
You were here, before the world began

Above all kingdoms, above all thrones
Above all wonders the world has ever known
Above all wealth and treasures of the earth
There's no way to measure what you're worth

Crucified, laid behind a stone
You lived to die, rejected and alone
Like a rose, trampled on the ground
You took the fall and thought of me
Above all

Crucified, laid behind a stone
You lived to die, rejected and alone
Like a rose, trampled on the ground
You took the fall and thought of me
Above all

Like a rose, trampled on the ground
You took the fall and thought of me
Above all

MICHAEL W. SMITH - ABOVE ALL LYRICS

***
Wishing You a Blessed Good Friday

Kamis, 21 Maret 2013

Phuket, Bangkok atau Chiang Mai?



Phuket, Bangkok dan Chiang Mai adalah 3 magnet wisata yang dimiliki Negeri Gajah Putih, Thailand. 3 pusat wisata ini memiliki karakteristik dan daya tariknya masing-masing. Saya akan memberi sedikit perbandingan pada postingan kali ini agar kita mendapat gambaran kira-kira apa yang akan anda temui  di masing-masing kota tersebut sehingga tidak salah pilih tempat wisata.

Phuket ("Pearl of Andaman")
Phuket merupakan nama pulau terbesar yang terletak di Thailand Selatan. Phuket berbatasan dengan Provinsi Krabi dan Pha Nga yang ketiganya menawarkan keindahan pantai, pulau dan teluk-teluk yang mempesona. Kota Phuket, Patong Area, Phi Phi Islands dan Pha Nga Bay merupakan primadona wisata di area ini.

Bangkok ("City of Angels")
Merupakan ibukota Thailand dan terkenal sebagai salah satu surga belanja di Asia. Terkenal dengan  komplek Grand Palace dan Dusit yang mempesona. Serta beberapa Wat (temple) yang indah dan ornamentalis. Jika anda tergila-gila belanja, maka Chatuchak Weekend Market dan kompleks perbelanjaan dan mall di Siam Area mungkin bisa menjadi pemuas dahaga. 
Area Khao San, Patpong (dan kota Pattaya) menawarkan hiburan malam dan show-show khusus dewasa yang merupakan sisi lain dari Bangkok

Chiang Mai ("Rose from the North")
Terletak di Utara Thailand, merupakan kota budaya dan sejarah dan ibukota dari Ancient Kingdom of Lanna. Pusat kotanya terletak di kompleks "Old City" berbentuk persegi dengan sisi sepanjang 1,6km yang dibatasi oleh tembok dan parit. Memiliki Wat yang indah dan citarasa tradisional yang kental. Chiang Mai juga cocok untuk anda yang menikmati kegiatan outdoor, mengunjungi hilltribe villages atau meraih "Golden Triangle" yang terkenal sebagai area penghasil opium.


Setelah berkenalan sekilas, saya akan memberikan beberapa indikator perbandingan bagi ketiganya :

For Food Lover (Bangkok & Chiang Mai > Phuket)
Chiang Mai dan Bangkok merupakan pilihan tepat untuk menikmati citarasa kuliner Thailand yang spicy and little bit sour. Deretan pedagang di Night Market bisa menjadi etalase bagi anda penikmat kuliner.
Di Chiang Mai kita bisa mencoba Khantoke Dinner yaitu makan malam lesehan dengan menu khas disertai menonton pertunjukan tari-tarian. Bagi para food lover baca juga postinganku lainnya tentang Street Food ala Bangkok.
Sebenarnya baik di Phuket, Bangkok maupun Chiang Mai kita akan dengan mudah menemui makanan khas Thailand. Namun banyaknya Pasar Malam di Chiang Mai dan Bangkok menjadi nilai plus karena kita bisa menemukan berbagai jenis makanan di satu spot.
Khao Neeo Mamuang alias ketan mangga adalah dessert khas Thailand yang paling aku suka.

Khao Neeo Mamuang alias Ketan Mangga selalu manjadi jajanan favoritku setiap mengunjungi Thailand
Untuk Para Pecandu Belanja (Bangkok > Chiang Mai > Phuket)
Bangkok telah lama terkenal sebagai surga belanja. Mulai dari barang kelas kaki lima sampai yang branded bisa kita temukan di Kompleks perbelanjaan di Siam Area (MBK, Siam Square, Siam Paragon, Platinum), Chatuchack Weekend Market dan China Town. 
Ssstt... sebenarnya untuk soal harga, Chiang Mai lebih murah terutama untuk produk handicraft. Chiang Mai terkenal sebagai daerah penghasil produk kerajinan tangan di Thailand.
San Kamphaeng District yang terletak Chiang Mai merupakan  pusat handicraft, gemstones dan sutera khas Thailand. Jika anda adalah penawar ulung dan penggila belanja, maka Sunday Market dan Saturday Market di Chiang Mai merupakan area yang tepat untuk berbelanja.
Untuk Phuket saya kurang merekomendasikan untuk berbelanja karena harganya yang lebih mahal.

Untuk Para Penjelajah Alam (Chiang Mai > Phuket > Bangkok)
Banyak pilihan kegiatan outdoor yang ditawarkan di Chiang Mai. Mulai dari Hiking ke Doi Inthanon (Puncak tertinggi di Thailand) sambil menikmati beberapa air terjun yang cantik. Ada pula program untuk seharian berinteraksi dengan gajah, mulai dari menaiki gajah, memberi makan gajah, memandikan gajah. Bersepeda ke Doi Suthep; Menikmati kanopi hutan Thailand dengan treetop adventure.
Di Phuket kita bisa melakukan sea canoeing di Pha Nga Bay yang pemandangannya ala lukisan, bersnorkling  di Phi Phi Islands, Koh Khai dan beberapa spot lainnya (walau Indonesia unggul jauh untuk keindahan alam bawah lautnya).

Sea Canoeing in Pha Nga Bay
Ongkos Pesawat (Bangkok > Phuket > Chiang Mai)
Walau Phuket terletak lebih dekat dibanding Bangkok kalau kita lihat di peta, namun banyaknya maskapai yang melakukan direct flight Jakarta-Bangkok membuat peluang mendapat tiket promo lebih besar. Sehingga rata-rata harga tiket ke Bangkok lebih murah dari Phuket. Mandala Airline dan Airasia bisa menjadi pilihan bagi anda yang cost saver.
Untuk Chiang Mai pastinya lebih mahal, karena kita harus singgah di Bangkok karena tidak adanya direct flight ke sana. Aku menggunakan Nok Air, maskapai lokal dengan tarif miring untuk menuju ke Chiang Mai. Airasia bisa menjadi opsi lainnya. Sebaiknya sandingkan kunjungan anda ke Bangkok dengan Chiang Mai untuk menghemat tiket.

For Cost Saver (Bangkok > Chiang Mai > Phuket)
Secara umum Thailand relatif friendly bagi para bacpacker dan cost saver. Tinggal pilih liburan kalian mau luxurious dengan cost yang lebih, atau ala backpacker yang adventurous.
Bangkok kuberi nilai plus karena tiket pesawatnya yang paling murah, pilihan hotel/guesthouse bagi para cost saver juga banyak (Cek lah di Khao San Area), dan transportasi yang beragam dan murah. Namun tiket masuk beberapa tempat wisata memang cukup mahal (400 Baht untuk tiket ke Grand Palace dan 100 Baht ke Wat Pho).
Chiang Mai menyusul selanjutnya, karena areal wisatanya terpusat di sekitar Old City sehingga hemat transport. Cukup sediakan sunblock  untuk menjelajah Chiang Mai dengan jalan kaki atau menyewa sepeda motor. Jika kita ingin ke Golden Triangle atau Chiang Rai kita bisa menggunakan jasa tur. Aku menggunakan Travelhub saatku mengunjungi Chiang Rai dan pelayanan mereka memuaskan.

Tempat wisata di Phuket tersebar di pulau-pulau indah sepanjang Laut Andaman yang membuat cost agak mahal karena menggunakan transportasi laut. Setidaknya siapkan 2 hari khusus untuk menjelajah Laut Andaman saat anda berada di Phuket. Satu hari untuk melancong ke Phi Phi Island dan hari lainnya ke Pha Nga Bay. Jangan sampai terlewat salah satunya, karena 2 tempat tersebut sama-sama mempesona dan sangat indah.
Bagi para cost saver tak perlu kuatir tentang harga makanan di Thailand. Baik Bangkok, Chiang Mai maupun Phuket merupakan surga bagi penikmat kuliner tetapi tetap tanpa bikin kantong bocor.

For Beach Lover ( Phuket > Bangkok > Chiang Mai )
Untuk kategori ini Phuket menang telak. Terdapat pantai yang sudah terkenal di tingkat Internasional seperti Maya Bay di Phi Phi Island yang merupakan tempat syuting "The Beach" nya Leonardo di Caprio. Cukup berderet panjang daftar  nama pantai indah yang terletak di Phuket dan sekitarnya (dan memang benar-benar indah). Contohnya Koh Khai yang pernah ku posting, Phi Phi Islands, Lawa Island dan Pantai di Pulau Phuket sendiri (Patong, Karon, Kata, Rawai, Chalong dan lainnya).
Bangkok terletak di tepi Sungai Chao Phraya dan tidak memiliki pantai. Biasa wisatawan pergi ke Pattaya yang berjarak 2 jam dari Bangkok namun pantainya kubilang yaaa biasa.
Chiang Mai gak punya pantai dan letaknya juga jauh dari pantai.

Phi Phi Don Island
Wat Seeker (Bangkok > Chiang Mai > Phuket)
Wat = Temple dalam bahasa Thailand.
Bangkok terkenal dengan Wat nya yang indah dan detail. Wat Arun, Wat Phra Khaew dan Wat Pho adalah yang wajib dikunjungi di Bangkok. Selain itu ada Wat Saket, Wat Traimit yang patut untuk direkomendasikan.
Chiang Mai sebagai ibukota Ancient Kingdom of Lanna juga memiliki banyak Wat yang indah; yang paling terkenal adalah Wat Phrathat Doi Suthep. Di kompleks Old City kita bisa menemukan lebih dari 30 Wat, yang terkenal adalah Wat Chedi Luang, Wat Phra Singh dan Wat Chiang Man (Wat tertua di Chiang Mai).
Ke utara sedikit kita dapat menemukan kota Chiang Rai yang terkenal dengan Wat Rong Khun alias White Temple yang sangat detil, indah.
Phuket termasuk wilayah Thailand Selatan yang telah mendapat pengaruh Islam sehingga tidak terlalu banyak Wat di sini. Namun Wat Chalong di Phuket tetap layak untuk direkomendasikan saat anda berkunjung ke Phuket.

Wat Rong Khun, The White Temple of Chiang Rai
Landscaper and View Lover (Phuket > Chiang Mai > Bangkok)
Phuket dianugrahi pemandangan alam yang indah. Phi Phi Island dan Pha Nga Bay sangat aku rekomendasikan untuk dikunjungi bagi anda pecinta keindahan alam. Pasir putih, laut berwarna aquamarine, bukit-bukit  yang menjulang ala chinese painting merupakan suguhan utama dari Phuket.
Chiang Mai menampilkan sisi lainnya dengan menonjolkan keindahan perbukitan, hutan dan air terjun.
Bangkok menampilkan kegemerlapan kota, city view dan pemandangan cantik saat kita menyusuri sungai Chao Phraya

Maya Bay, Phi Phi Leh Island
Grand Palace Bangkok
Nightlife (Bangkok > Phuket > Chiang Mai)
Untuk para kalong yang gemar keluar malam, maka Bangkok rasanya tak akan mengecewakan. Pergilah ke area Khao San, area backpacker yang terkenal dengan night market dan night life nya. Bar akan berjajar di sepanjang jalan yang disulap menjadi night market. Pengunjungnya didominasi orang expat.
Jika kurang hot, pergilah ke Pat Pong Night Market (bisa dijangkau dengan naik BTS dan turun di stasiun Saladaeng). Night market juga, namun di pinggirnya bukan bar biasa, melainkan go go bar, Thai Girl Show. pokoknya red light area deh dan kita bisa lihat sex toy, aneka underwear bermacam model dijual di kaki lima.
Masih kurang hot? pergilah ke Pattaya (2 jam dari Bangkok) dan kita bisa menemukan aneka show vulgar untuk dewasa, red light area  dan beberapa transgender cabaret show (yang terkenal = Alcazar Show).
Untuk Phuket, Bangla Road adalah area pas bagi penikmat nightlife di Phuket. Suasana nya mirip Patpong namun jalanannya lebih besar dan panjang. Go Go Bar akan berjajar di sepanjang jalan dan banyak juga yang mangkal sepanjang jalan sambil berpakaian seksi yang entah cewek beneran atau transgender alias banci :D. Show kabaret transgender juga bisa kita saksikan di Phuket (yang terkenal = Simon Cabaret).
Kalau di Chiang Mai, lebih baik ke Night Market deh kalau malam atau dinner di tepi Mae Ping River hahaha

"Pretty Boy" of Simon Cabaret Show, Phuket
For Culture Admirers (Chiang Mai > Bangkok > Phuket)
Chiang Mai sarat akan wisata budaya. Banyak Wat peninggalan Ancient Kingdom of Lanna yang cantik dan bernilai historis. Terdapat beberapa hilltribe villages yang bisa dijelajahi untuk mengenal suku-suku minoritas di Thailand (Hmong, Karen, Akha, Lisu dan lain-lain).
Loy Krathong merupakan festival unik yang dirayakan di bulan November saat bulan purnama yang sayang dilewatkan. Sebenarnya festival ini dirayakan di seluruh Thailand, namun Chiang Mai yang menjadi pusat perayaannya.
Di Chiang Mai festival ini dikenal dengan sebutan Yi Peng Festival.
Bangkok juga tak kalah menarik dari segi kultural. Banyak bangunan dan Wat yang punya nilai historis dan kultural yang tinggi. Kompleks Royal Museum di Area Dusit juga menjadi pilihan sempurna bagi pecinta budaya. Cultural Show seperti Siam Niramit juga sangat layak untuk direkomendasikan. Saya sendiri terkagum-kagum sepanjang pertunjukan Siam Niramit, KEREN!
Phuket Fantasea merupakan cultural show di Phuket yang juga layak direkomendasikan. namun pilih saja salah satu antara Siam Niramit di Bangkok atau Phuket Fantasea karena mirip-mirip dan harganya yang lumayan (sekitar 400 ribu rupiah).

Karen Long Neck Tribe
Ananta Samakhom Throne Hall Royal Museum, Dusit Area, Bangkok
Kesimpulannya: Semua memiliki keunggulan dan karakteristik masing-masing, pilihan kembali jatuh ditangan anda dan semoga postingan saya kali ini bermanfaat sebagai panduan untuk menentukan pilihan. 

..... Namun secara pribadi saya  memilih Chiang Mai sebagai kota favorit saya di antara ketiganya :)
Related Articles :

Selasa, 19 Maret 2013

Wat Phrathat Doi Suthep, Chiang Mai



Jika anda mengunjungi Chiang Mai, maka rasanya tidak sah jika tidak mengunjungi kuil yang satu ini : Wat Phrathat Doi Suthep (วัดพระธาตุดอยสุเทพ). Walau terletak di luar kota Chiang Mai, namun adalah suatu keharusan bagi kita mengunjungi kuil tersuci di wilayah utara Thailand ini. 

Sesuai namanya, Kuil ini terletak di Doi Suthep (Doi = gunung dalam bahasa Thai). Kuil ini dapat dijangkau dengan relatif mudah dari Chiang Mai dengan perjalanan sekitar 30-40 menit mendaki Doi Suthep. Banyak alternatif kendaraan yang bisa digunakan seperti mengendarai motor sewaan, mengikuti city tour, atau kalau mau hemat kita bisa naik Songthaew (serupa Jeepney di Manila atau kakaknya bemo kalau di Indonesia).

Songthaew merah untuk menuju Doi Suthep, banyak dijumpai di Chang  Puak Gate
Aku memilih menggunakan Songthaew kala mengunjungi Wat Phrathat Doi Suthep. Songthaew untuk menuju ke Wat Phrathat Doi Suthep berwarna merah dan mudah kita temui di Gerbang Chang Puak (Gerbang di bagian utara Old City). 

Tarif untuk menuju ke Doi Suthep bervariasi karena sistemnya cost sharing. Jika satu songthaew terisi penuh (10 orang), maka kita hanya perlu membayar 60 baht (18 ribu)  untuk sampai tiba di Doi Suthep. Namun perlu waktu yang lama untuk menunggu songthaew tersebut penuh, alhasil kadang supir songthaew menawarkan untuk berangkat walau penumpang belum penuh dengan konsekuensi meningkatnya tarif hingga 90-100 baht untuk sekali jalan. Untuk pulang sistemnya juga sama. Oiya, kita juga bisa mencarter songthaew tersebut dengan tujuan sesuai kehendak hari kita asal harganya cocok.

Aku adalah penumpang pertama di songthaew hari itu, cukup lama kami menunggu penumpang lainnya. Sampai akhirnya tiba 2 orang lokal dari Bangkok yang juga sedang berperan sebagai turis di Chiang Mai. Mereka bernego dengan supir dan menawarkan kepada kami untuk mencarter songthaew sebesar 1600 baht (400 baht/orang karena kami berempat) untuk mengunjungi 3 tempat (Doi Pui Tribe Village, Bhubing Royal Winter Palace dan tentunya ke Wat Phrathat Doi Suthep). Setelah hitung-menghitung dan untuk menghemat waktu maka aku berkata OK. Maka meluncurlah Songthaew merahku menuju Doi Suthep. 

Itu mungkin hari keberuntunganku, 400 baht aku rasa cukup murah. Selain hemat waktu, kita juga agak sedikit kesulitan bila hendak mencari angkutan sambungan jika hendak ke Bhubing Palace atau Doi Pui Tribe Village (Ke Wat Phrathat Doi Suthep saja susah nyari nya). Dan 2 orang lokal yang menemaniku cukup bisa berbahasa Inggris dan menjadi "tur guide lokal" bagiku yang menunjukan arah, memfoto dan menawar harga. Mantap pokoknya.

Bhubing Royal Winter Palace of Thailand
Doi Pui, Hmong Tribe Village
Mengenakan pakaian adat penduduk lokal di Doi Pui, Hmong Tribe Village
Kita akan disambut 309 anak tangga begitu tiba di Wat Phrathat Doi Suthep. Aku memilih membayar funicular lift seharga 50 baht pulang pergi untuk naik ke atas Wat, mengingat malam harinya aku berencana menjelajahi Chiang Mai Night Market.

Wat Phrathat Doi Suthep terkenal dengan chedi nya yang berwarna emas mengkilap dan payung emas yang menghiasi 4 sudut chedinya. Letaknya yang cukup tinggi membuat udara menjadi segar dan jika cuaca cerah kita bisa menyaksikan kota Chiang Mai dari Wat ini.

Ingat, tidak sah jika mengunjungi Chiang Mai tanpa singgah ke Wat yang satu ini.

Bersama my honey, Pekky dan Pui di Doi Suthep
Related Articles :

Minggu, 17 Maret 2013

Free Shuttle Bus antara Suvarnabhumi dan Don Mueang Airport, Bangkok


Salah satu hal yang paling menyenangkan saat mempersiapkan acara jalan-jalan adalah saat hunting tiket promo (dan lebih senang lagi kalau dapat tiket promonya sesuai budget and destinasi kita hehe). Itu yang aku alami saat berhasil membeli tiket Mandala Airline tujuan Jakarta-Bangkok yang promonya : Beli tiket pergi GRATIS tiket pulang. Lumayan banget hematnya. 

Namun bukan Bangkok sebenarnya tujuan perjalananku kali ini melainkan Chiang Mai. Mulailah aku berburu tiket promo lainnya dengan tujuan Bangkok-Chiang Mai. Akhirnya pilihan jatuh ke Nok Air. Maskapai lokal Thailand yang terkenal dengan tarifnya yang agak jongkok. Setelah dirasa masuk budget, akhirnya saya melakukan pembelian online penerbangan Jakarta-Bangkok dengan Mandala Airline dan Bangkok-Chiang Mai pada hari yang sama (2 Maret 2013). Hore tiket sudah di tangan.

Setelah tiket aku print, baru kusadar ada yang aneh. Benar saja, Mandala Airline ku mendarat di Suvarnabhumi Airport (BKK), sedang Nok Air ku berangkat ke Chiang Mai via Don Mueang Airport (DMK)... GAWAT! Untunglah ada jeda sekitar 5 jam antar 2 penerbangan tersebut, cuma tetap saja terbayang berapa biaya nanti yang perlu dikeluarkan untuk naik taksinya.

Baik Suvarnabhumi maupun Don Mueang terletak di kota Bangkok. Namun kalau Suvarnabhumi terletak di sebelah Tenggara Bangkok, maka Don Mueang terletak nun jauh di Utara kota Bangkok. Jarak antar bandara lumayan jauh, sekitar 45km, dan memerlukan sekitar 45 menit perjalanan via jalan tol kalau lalulintas  lancar.

Suvarnabhumi (dibaca Suwarnapum) adalah Bandara International baru Bangkok yang bangunannya bergaya futuristik. Untung dibangun di Bangkok makanya namanya keren (Suvarnabhumi, yang artinya Tanah Emas); coba kalau dibangun di Jawa, gua jamin namanya diganti jadi Suwarnobumi  :D (gak banget).

Oiya, balik lagi ke masalahku untuk transfer antar bandara; ternyata tersedia free shuttle bis yang menghubungkan antar bandara. Berita terbaiknya adalah : Gratis :) 

Ini dia caranya :
  • Setelah tiba di Suvarnabhumi, ikuti saja alur jalur imigrasi yang ada 
  • Setelah selesai jangan lupa ambil bagasimu ya (kalau ada).
  • Kalau sudah, tinggal cari pintu keluar bandara yang berderet. Carilah pintu nomer 3. Di pintu nomer 3 tersebut kita akan menemui bis warna oranye yang berjajar. Nahhh itulah free shuttle bus yang akan mengantar anda untuk transfer gratis ke Don Mueang. 
Free Shuttle Bus antara Suvarnabhumi dan Don Mueang Airport, Bangkok
Beneran gratis kok, kita hanya perlu menunjukan tiket pesawat selanjutnya yang penerbangannya melalui Don Mueang (jadi transfer antar airport ini hanya berlaku untuk calon penumpang saja ya). Tanpa menunjukan tiket, kita tidak akan diijinkan menggunakan fasilitas free shuttle bus ini.

Di Don Mueang Airport, kita akan diturunkan di Terminal 1 lantai 1. Dan disitu pula lah tempat kita naik free shuttle bus jika kita berangkat dari Don Mueang dan mau ke Suvanabhumi. Intinya tempat naik = tempat turun. 

Hal penting lainnya adalah secara teori bis ini akan berangkat tiap 1 jam, plus lama perjalanan  rata-rata 1 jam. Intinya, kalau jeda antara penerbangan kalian mepet, maka Taksi tetap menjadi pilihan terbaik daripada ketinggalan pesawat.

Jam operasional Free Shuttle Bus ini mulai dari jam 4 pagi sampai jam 10 malam.

Namun saat aku naik free shuttle bis tersebut, bis berangkat hanya 15 menit setelah menunggu tidak sampai 1 jam seperti teorinya, karena penumpang sudah penuh.  Oiya di beberapa sumber yang lain juga bilang kalau bis ini rata-rata berangkat setiap 15 menit sekali (Selalu penuh duluan sebelum 1 jam, sehingga mereka berangkat walau based on rule nya tiap 1 jam).
Perjalanan pun cukup lancar dan hanya dalam waktu  45 menit kami tiba di Don Mueang Airport

Semoga infonya jelas dan semoga bermanfaat.

Terminal 1 Don Mueang; Tempat naik/turun free shuttle bus di Don Mueang 
Don Mueang International Airport of Bangkok
Related Articles :

Rabu, 13 Maret 2013

Taman Laut Bunaken, Manado


Bunaken adalah nama salah satu taman laut yang paling terkenal di Indonesia. Bunaken juga menjadi main attraction bila kita mengunjungi Manado. Tidak sah rasanya mengunjungi Manado tanpa singgah di Bunaken yang tampak menggoda di horizon kota Manado.

bunaken marine national park of manado

Taman Laut Nasional Bunaken mempunyai area dengan luas 75.265 ha. Terdapat 5 pulau yang termasuk dalam taman nasional ini yaitu Pulau Naen, Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, dan Pulau Mantehage beserta anak pulau yang di sekelilingnya. Dan jumlah penduduk yang ada di kelima pulau tersebut sekitar 21.000 orang.

Secara geografis Pulau Bunaken termasuk dalam wilayah perairan “Segi Tiga Emas“. Lebih dari sekitar 3000-an spesies ikan berada di Bunaken. Wilayah “Segi Tiga Emas” adalah jalur perairan laut yang menghubungkan laut Filipina, laut Papua, dan laut Indonesia. Karena kekayaan alam yang berada di Bunaken, organisasi nasional dan internasional non pemerintah saling bekerja sama dalam menjalankan konservasi terumbu karang dan mangrove.

Pemerintah Kota Manado mempunyai gagasan menjadikan Bunaken sebagai obyek wisata bahari dan wisata edukasi, karena pemerintah setempat melihat aktivitas konservasi alam laut di wilayah ini. Maka dari itu kawasan Pulau Bunaken pada 1991 silam, Menteri Kelautan meresmikannya sebagai Taman Laut Nasional Bunaken.

Untuk mencapai Taman Laut Nasional Bunaken, wisatawan dapat menggunakan transportasi yang sudah tersedia yaitu perahu motor aneka jenis dari pantai Teluk Manado. Sebagian perahu berupa "catamaran" yang memiliki dasar kaca sehingga kita dapat melihat pemandangan bawah air tanpa berbasah-basah ria. Harga kapal biasa dihitung per kapal sehingga akan sangat hemat jika kita pergi dengan banyak orang dan cost sharing.

Di dalam Blue Banter (Semi Submersible Ship)
Sayangnya saat ku hendak mengunjungi Bunaken tepat pada hari kerja dan aku tidak memiliki opsi hari lain. Jadilah aku terkatung-katung sendiri tanpa pendukung. Nyaris aku pulang dengan label "tidak sah" dari Manado karena tidak mengunjungi Bunaken. Namun kekecewaan itu batal terwujud berkat adanya opsi lain yaitu menggunakan "Blue Banter", sebuah kapal semi-submersible (setengah kapal selam) yang dapat kita booking di Hotel Ritzy, Manado. Harganya memang relatif mahal yaitu 300 ribu per orang untuk half day tour. Tapi tetap lebih ekonomis dibanding menyewa kapal sendiri sebesar diatas 500 ribu per kapal (yang ini bisa cost sharing sihhhh).
Bunaken memiliki luas kurang lebih sekitar 8 km² yang terletak di Teluk Manado. Di sekeliling Bunaken, ada taman laut yang juga bagian Taman Nasional Kelautan Manado Tua. Bunaken juga merupakan salah satu taman laut yang mempunyai biodiversitas laut tertinggi dunia. Oleh karena itu banyak para wisatawan yang datang berkunjung untuk melakukan aktivitas menyelam di kawasan Bunaken. Meski luas area mencapai 75.265 ha, lokasi menyelam sangat terbatas, hanya berada di sekitar pantai yang mengitari kelima pulau yang berada di kawasan Taman Laut Nasional Bunaken.
Bunaken Island, Manado
Pulau Bunaken
Museum Bunaken
Di Bunaken terdapat 40 lokasi penyelaman yang memiliki beraneka ragam terumbu karang dan ikan laut tropis yang indah. Wisatawan yang melakukan penyelaman di wilayah Bunaken akan disuguhi pemandangan 150 spesies ikan dari sekitar 58 genus ikan dan terumbu karang.
Ikan Lolosi, alias Fussiler Fish
Manado Wall


Taman Laut Nasional Bunaken mempunyai 20 dive spot / titik penyelaman dengan berbagai kedalaman yang bervariasi. Dari 20 dive spot, 12 dive spot berada di Pulau Bunaken dan merupakan titik penyelaman yang paling sering dikunjungi oleh penyelam-penyelam baik lokal maupun mancanegara. 

Manado Tua and Bunaken Island
Pulau (Gunung) Manado Tua dilihat dari Pulau Bunaken dengan hamparan Terumbu Karang

Related Articles :
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...