Jumat, 26 Juli 2013

Katedral Jakarta [Photo Gallery]

Jakarta Cathedral

Katedral Jakarta adalah bangunan favoritku di kota Jakarta. Bangunannya yang berarsitektur Neo-Gothik yang unik dan tetap terawat membuat aku kerap kali menjadikannya sebagai objek foto pada beberapa kali kesempatanku mengunjunginya. 

Aku sendiri beragama Kristen Protestan, namun calon pasanganku beragama Katolik. Kadang aku mengunjungi gereja ini apabila pasanganku ingin bergereja di gereja Katolik. Bahkan untuk misa malam natal 2012 kurayakan di gereja ini walau sangat ramai. Mengingat gereja ini merupakan pusat dari Keuskupan Agung Jakarta dan nampaknya adalah Gereja Katolik utama di Indonesia.

Kali ini aku inging menampilkan koleksi fotoku seputar Katedral Jakarta.
Baca pula postinganku sebelumnya tentang Katedral Jakarta, sejarah pendiriannya dan beberapa foto lainnya.

катедрала Џакарта
Katedral Jakarta saat perayaan Natal 2012
katedraali Jakarta
Pintu masuk utama Katedral Jakarta

catedral de Yakarta
Menara Katedral Jakarta
katedra Dżakarta
Menghadiri pemberkatan nikah di Katedral Jakarta
catedral de Jacarta
Interior Katedral Jakarta
วิหารจาการ์ตา
Altar Katedral Jakarta
nhà thờ jakarta

雅加达大教堂

大聖堂のジャカルタ

Cathédrale de Jakarta
Pintu Masuk Utama Katedral Jakarta dilihat dari dalam
cattedrale di Giacarta

Собор Джакарте
Pipe Orgel Katedral Jakarta yang dibuat di Belgia pada tahun 1988
Kathedrale Jakarta
Main Hall
katedrála Jakarta
Altar Bunda Maria di Katedral Jakarta
성당 자카르타

كاتدرائية جاكرتا
Gua Maria di Katedral Jakarta
קתדרלת ג'קרטה
Gereja Katedral Jakarta
Catedrala din Jakarta


Related Articles :

Kamis, 25 Juli 2013

Maria Bunda Segala Bangsa, Nilo - Maumere


Maumere adalah nama sebuah kota di Pulau Flores, dan merupakan ibukota Kabupaten Sikka, NTT. Kota ini dapat diraih dengan penerbangan dari Denpasar selama 2 jam atau  dari Kupang selama 1 jam. Tiba di Bandara Frans Seda aku cukup terkejut karena kota Maumere ternyata cukup besar dan bisa disejajarkan dengan ibukota kabupaten yang cukup maju di pulau Jawa.

Salah satu objek wisata utama di Maumere adalah Patung Maria Bunda Segala Bangsa yang terletak di bukit Nilo. Mengapa begitu istimewa? Karena Patung Bunda Maria ini berukuran besar, setinggi 28 meter dan berdiri di atas fondasi setinggi 18 meter. Patung dengan berat 6 ton ini berdiri kokoh di atas bukit dan menghadap kota Maumere dan Laut Flores.

Nilo berjarak 16 kilometer dari Maumere. Terletak di Desa Wuliwutik, Kecamatan Nita. Untuk meraihnya biasanya digunakan sepeda motor (yang bisa disewa di Maumere) atau mobil, tak ada angkutan umum menuju ke objek wisata ini. Alternatif lain adalah menggunakan angkutan umum ke arah Ende lalu berhenti di persimpangan tiga menuju Nilo dan naik ojek yang kadang stand by disitu. Masih cukup dalam jalan yang harus ditempuh dari simpang tiga tersebut dan aku sendiri kurang tau berapa tarifnya jika kita menggunakan ojek. 

Walaupun hanya 16 kilometer, namun medan yang berbukit dan jalan yang tak mulus membuat perjalanan untuk sampai di Bukit Nilo bisa memakan waktu 1 jam lebih. Jika kita berkendara dari Maumere, maka akan ada satu persimpangan tiga di kanan jalan untuk menuju bukit Nilo. Saat perjalanan kita akan disuguhi pemandangan perbukitan dan area perkebunan milik warga lokal. jalan cukup aman untuk dilalui walau kita harus berhati-hati karena sebagian tepi jalan berupa tebing yang cukup terjal.

Jika telah tiba di puncak bukit maka kita akan disambut sebuah gerbang dengan toko souvenir rohani di dalamnya. Anda bisa membeli lilin untuk berdoa di toko ini. tepat di hadapan patung berjajar kursi-kursi kayu untuk beribadah. Taman dan area ini tampak dirawat dengan baik. 

Angin yang berhembus semilir, suasana yang tenang dan khusuk menjadikan Bukit Nilo pas sebagai tempat ibadah dan berdoa. Oiya perlu diketahui bahwa penduduk Maumere mayoritas beragama Katolik. Sehingga terdapat banyak tempat ibadah dan bangunan historis berlatar belakang agama Katolik. Beberapa yang cukup terkenal adalah Gereja Tua di Sikka dan Seminari Tua St. Petrus  Ritapiret yang menjadi tempat Paus Yohanes Paulus II bermalam saat mengunjungi Maumere.

Selain berdoa dan ziarah, banyak juga wisatawan yang datang ke tempat ini untuk melihat kota Maumere yang terhampar di tepi Laut Flores. Bukit ini juga merupakan salah satu tempat terbaik di Maumere untuk menyaksikan matahari terbit. Di tempat lainnya terdapat bukit Golgota namun aku tiba terlalu sore dan memutuskan untuk kembali menyusuri jalan perbukitan sebelum langit menjadi gelap.



(In action) Foto-foto di bukit Nilo
Pemandangan kota Maumere dan Laut Flores dari Bukit Nilo
Patung Maria Bunda Segala Bangsa dilihat dari belakang (dari pintu masuk taman)
Patung Maria Bunda Segala Bangsa, Nilo - Maumere
Related Articles :
Lembah Karmel Lembang
All About Flores : Kampung Bena, Pulau Kanawa, Aerial Pulau Komodo

Jumat, 19 Juli 2013

Bukit Masbait, Tual - Maluku Tenggara


Tual adalah nama sebuah kota di Maluku Tenggara. Dulu Tual merupakan ibukota Maluku Tenggara sebelum akhirnya Tual dimekarkan menjadi kotamadya dan Ibukota Maluku Tenggara berpindah ke Langgur. Tual secara geografis terletak di pulau Dullah dan Langgur terletak di pulau Kei Kecil. Selat Rosenberg yang memisahkan kedua pulau ini tidak terlalu lebar sehingga bisa dihubungkan oleh jembatan Watdek yang tidk terlalu panjang. Intinya Tual dan Langgur itu deket banget dan nempel, bingung kenapa harus dimekarkan hahaha.

Sebagian Kota Tual (kiri) dan Langgur (kanan) yang dihubungkan oleh Jembatan Watdek
Aku cukup sering mengunjungi Tual maupun Langgur karena ake bertugas sebagai dokter PTT selama 2 tahun di Kepulauan Aru. Penerbangan dan Kapal Feri atau Pelni dari Kepulauan Aru biasa singgah dulu di Tual, sehingga cukup seringlah aku menginjakan kaki di Tual.

Seusai PTT pun aku masih berkesempatan mengunjungi Tual satu kali dalam rangka peresmian Panti Rawat Anak dari doctorSHARE. Panti ini terutama melayani untuk screening dan mengobati anak-anak dengan kondisi gizi buruk yang cukup banyak terdapat di Maluku. Salah satu lokasi panti rawat anak yang didirikan berlokasi di Desa Kelanit di Pulau Kei Kecil. Kelanit terletak tak jauh dari kota Langgur, kira-kira tak sampai setengah jam jika kita naik mobil dari Tual atau Langgur. Saat itu aku kebagian jadi seksi repot membelanjakan uang dari para donatur untuk membeli perlengkapan panti dan menjadi salah satu dokter saat bakti sosial medis dalam rangka peresmian panti. Untung sudah sering ke Tual, jadi sudah hafal keluar masuk pasar Tual untuk belanja :p

Foto Bersama di Panti Rawat Anak doctorSHARE di Pulau Kei - Maluku Tenggara
Pulau Kei Kecil sebenarnya sedikit berbukit namun tidak ada yang sampai tinggi sekali. Nah di Kelanit ini kita bisa mencapai Bukit Masbait, puncak tertinggi di Pulau Kei Kecil. Tak terlalu tinggi memang, namun ada yang unik di tempat ini yaitu adanya Jalan Salib dan Patung Yesus yang berdiri tegak di sebuah menara dalam posisi sedang memberkati. Oiya, penduduk Maluku Tenggara mayoritas beragama Katolik.

Selain sebagai tempat ziarah bagi warga Katolik, Bukit masbait juga kerap dikunjungi untuk menyaksikan pemandangan pulau-pulau kecil yang terhampar sebagai bagian dari Maluku Tenggara yang muncul dari laut yang berwarna akuamarine. Tempat ini juga merupakan spot yang baik untuk menyaksikan matahari terbit dan terbenam. Kebetulan aku tinggal di Pastori di Kelanit saat kunjunganku kali itu, cukup berjalan kaki sekitar setengah jam mulai dari pastori, kemudian melewati jalan salib dengan perhentian-perhentiannya hingga sampai di menara yang diatasnya terdapat Patung Kristus Raja yang berdiri di atas globe dalam posisi memberkati.

Selain Bukit Masbait, Pulau Kei terkenal dengan Pantai Pasir Panjang atau Pantai Ngurbloat yang tak jauh dari Langgur. Objek wisata lainnya adalah pemandian di Ewu yang airnya segar banget dan banyak pantai indah tak bernama yang mengelilingi pulau ini.


Monumen 100 Tahun Agama Katolik di Kelanit (1902-2002)
Pintu Gerbang ke Jalan Salib Bukit Masbait
Pemandangan Kepulauan Kei dari Bukit Masbait
Patung Pieta dan Salib di Bukit Masbait Tual, Maluku Tenggara
Patung Kristus Raja, Bukit Masbait, Tual - Maluku Tenggara
Gua Maria di Bukit Masbait
Pantai Pasir Panjang, Tual
Pemandangan Matahari Tebit dari Bukit Masbait
Related Articles :
Beauty and the Beach : Maluku Tenggara, Pulau Ambon, Maluku Utara

Rabu, 17 Juli 2013

Bukit Doa Tomohon, Wisata Religi di Kota Manado


Manado adalah salah satu kota di Indonesia dengan penduduk mayoritas beragama Kristen. "Kota Nyiur Melambai" ini identik dengan Taman Laut Bunakennya yang indah dan kulinernya yang unik. Kota ini sangat layak untuk dijadikan pusat wisata di Indonesia Timur karena banyaknya objek wisata yang tersebar dan bervariasi jenisnya. Secara pribadi sih aku sangat merekomendasikan kota Manado untuk dikunjungi. 

Untuk wisata rohani, Manado memiliki beberapa objek wisata unik diantaranya ;
  • Bukit Kasih di Kanonang yang melambangkan kerukunan antar umat beragama di Sulawesi Utara
  • Patung Yesus Memberkati di kompleks perumahan Citraland Manado. Patung setinggi 30 meter ini menjadi salah satu patung Yesus tertinggi di Dunia. Uniknya lagi patung ini tampak melayang dengan kemiringan 20 derajat. Salut deh untuk arsiteknya.
  • Bukit doa di Tomohon
Patung Yesus Memberkati di Manado
Kali ini aku akan menulis tentang Bukit Doa di Tomohon. Tempat ini memiliki banyak sekali nama lain. Namun jangan terkecoh karena tempat yang dimaksud ya cuma satu ini. Nama lainnya antaranya Bukit Doa Manado, Bukit Doa Mahawu, Bukit Kelong, Jalan Salib Mahawu, yaaa pokoknya banyak deh.

Bukit doa ini terletak di Tomohon, kota pegunungan berhawa sejuk yang terletak tak jauh dari Manado. berjarak sekitar 30 kilometer dari Manado dan dapat diraih dengan berkendara selama 40 menit. Bukit doa ini tampil cantik karena banyaknya bunga yang ditanam disekitarnya (Tomohon dikenal sebagai Kota Bunga) dengan background Gunung Lokon (salah satu gunung berapi aktif di Manado).

Bukit Doa Tomohon
Kapel Mother Mary dengan Gunung Lokon sebagai background
Di Bukit doa ini kita bisa menemukan Kapel unik modern bernama Chapel of Mother Mary. Kapel ini biasa dijadikan tempat foto prewedding berkat bentuknya yang unik. Saat aku berkunjung, terdapat sepasang pengantin yang tengah melangsungkan pemberkatan nikah disana.

Bangunan unik lainnya adalah Amphitheatre yang cukup besar dengan kapasitas sekitar 1500 orang. Amphiteater ini nampaknya sangat rekomended bila dipakai sebagai tempat kotbah outdor, untuk kegiatan gathering, pertunjukan seni atau retreat Kristiani.

Amphitheatre di Bukit Doa Tomohon
Tempat lain yang tak mungkin anda lewatkan adalah jalan salib (tempat ini juga dikenal sebagai Jalan Salib Mahawu). Inilah alasan sebagian orang terutama yang beragama Katolik untuk mengunjungi tempat ini. Jalan salib di Bukit Doa Tomohon cukup ramah bagi segala usia dengan rute yang tidak terlalu menantang fisik seperti kebanyakan rute jalan salib di tempat lain. Banyak patung tersebar di perhentian-perhentian Jalan Salib. Namun yang paling eye catching adalah patung Pieta; patung klasik yang menggambarkan tubuh Yesus yang telah wafat di pangkuan Bunda Maria.

Jalan Salib Mahawu, Tomohon - Manado
Patung Pieta di Bukit Doa Tomohon, Manado
Rute Jalan Salib berakhir di sebuah gua Maria yang cukup besar dengan banyak peziarah yang berdoa di depannya. Susunan dari Bukit Doa Tomohon memang menyerupai situs jalan salib di lokasi lainnya.

Taman di Sekitar Bukit Doa Tomohon yang tampang terawat baik
Gua Maria di Bukit Doa Tomohon

Tidak ada biaya masuk untuk mengunjungi Bukit Doa Tomohon, Namun tersedia kotak sumbangan bila anda tergerak untuk memberikan donasi untuk pemeliharaan tempat ini. Bagi anda yang membawa kendaraan sendiri tempat ini cukup mudah dicari dengan rambu petunjuk yang jelas. Bahkan kalau pun nyasar tak perlu kuatir karena tempat ini sangat terkenal di Tomohon.

Lokasi yang bersih, indah, tenang, dengan banyaknya bangunan unik dan akses yang mudah dari Manado menjadikan Bukit Doa Tomohon sayang dilewatkan bila anda mengunjungi kota ini.

Dari Bukit Doa Tomohon kita bisa mengunjungi beberapa objek wisata menarik lain yaitu Danau Tondano, Danau Linow atau mengunjungi Pasar Tomohon yang menjual beraneka macam daging yang kadang tak lazim hahaha. Atau ke Tinoor untuk makan Kawok, masakan berbahan dasar tikus hutan ala Minahasa.


Related Articles

Sabtu, 13 Juli 2013

Gereja Tua Immanuel, Hila - Ambon



Hila adalah nama suatu daerah di bagian utara Pulau Ambon yang berhadapan dengan pulau Seram. Jaraknya sih sekitar 35 km, tak terlalu jauh sih mengingat pulau Ambon sendiri memang tidak terlalu besar. Namun kondisi jalan yang berkelok dan tak mulus membuat perjalanan harus ditempuh selama kira-kira satu setengah jam.

Desa ini sendiri memang kurang populer dikunjungi dibanding daerah Natsepa atau Liang, Namun beberapa bangunan tua bernilai historis ada / dekat di desa ini seperti Benteng Amsterdam, Gereja Tua Hila dan Mesjid Tua Wepue Kaitetu. Desa Hila terletak di Kecamatan Leihitu yang sudah termasuk dalam Kabupaten Maluku Tengah.

Gereja Tua di Hila bernama Gereja Immanuel dan merupakan bangunan gereja tertua di Provinsi Maluku. Bangunan sederhana ini berdinding kayu yang di cat putih dengan atap rumbia dan sebuah tiang lonceng menghiasi halamannya. Desain dalam gedungnya pun sangat sederhana dengan sebuah mimbar menghadap 2 barisan kursi yang berjajar ke belakang dan sebuah ruang kecil bagi pendeta.

Gereja ini dibangun pada tahun 1659 dan telah mengalami beberapa kali pemugaran. Pemugaran terakhir dilakukan karena gereja ini (bersama pemukiman Nasrani di daerah Hila) dibakar dan dihancurkan oleh massa pada tahun 1999 akibat kerusuhan. 

Saat ini gereja ini nampak kurang terawat baik. Padahal sebelum kerusuhan gereja ini masih digunakan untuk beribadah oleh penduduk Hila saat penduduk Nasrani dan Muslim masih berbaur. Namun pasca kerusuhan penduduk Nasrani memilih meninggalkan desa ini.

Gereja Tua Hila dengan tiang loncengnya
Bagian luar Gereja Hila Ambon 
Benteng Amsterdam yang terletak di dekat Gereja Hila 
Related Articles :
Amsterdam dan Rotterdam di Indonesia
Aerial Photography : Ambon Manise
Beauty and the Beach : Pulau Ambon
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...