Tahun ini aku merayakan Imlek di luar negeri untuk pertama kalinya. Sebenarnya ini hanya kebetulan dan andaikan bisa memilih, tentu aku memilih untuk merayakannya dengan berkumpul bersama keluargaku di Cirebon. Namun beberapa gambaran tentang suramnya perayaan Imlek di Brunei perlahan lenyap. Penyebabnya adalah : saat ini aku bekerja di proyek survey migas yang kebetulan kliennya berasal dari China. Brunei walau terkenal sebagai "Negara Islam Beraja" juga memiliki populasi warga Tionghoa yang cukup besar. Bahkan kita dapat jumpai cukup banyak warga Tionghoa telah melakukan perkawinan campur dengan penduduk lokal.
Suasana Imlek mulai terasa saat dekorasi merah khas Imlek mulai menghias basecamp kami di Kampung Kupang, Distrik Tutong. Lampion berbentuk nanas mulai tergantung di langit-langit ruang makan, teras dan setiap penjuru basecamp kami.
Pertunjukan tarian barongsai (lion dance) juga cukup menarik perhatian kami karena bisingnya suara petasan berantai yang tak pernah putus meledak sepanjang tarian barongsai tersebut (masalahnya tariannya bukan dalam waktu 1-2 menit, melainkan kurang lebih setengah jam, sehingga bisa dibayangkan berapa renteng petasan yang dibakar agar selalu terdengar bunyi ledakan saat sang singa menari).
Beberapa sudut kota Bandar Seri Begawan tak luput pula dari dekorasi berwarna merah dan emas yang melambangkan keberuntungan dan kebahagiaan. Lampion dan hiasan tersebut beberapa diantaranya terlalu sedap dipandang mata sehinggan menarik warga untuk berfoto di sana. Dan termasuk aku juga!
Gong Xi Fa Cai, Hope you have a prosperous, happy and lucky year ahead !
@ Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam |
Memasang petasan susun ala imlek |
Xin Nien Kuai Le |
Lion Dance |
in Action |
Petasan plus Lion Dance |
Chinese New Year Atmosphere in Brunei |
Gong Xi Fa Cai 2012
Journey to Brunei
Cap Go Meh Made in Singkawang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar