Sabtu, 25 Mei 2013

Shala, The Sacred Tree



Perkenalanku dengan pohon Shala berawal dari kunjunganku ke Royal Palace of Cambodia di Phnom Penh.    Di satu sisi dari istana tersebut terdapat pohon yang unik dan berbatang kasar. Mengapa kukatakan unik? karena bunga dan buahnya muncul menjulur dari batang utama, bunganya berwarna merah dengan bentuk tak lazim dan wanginya lembut. Di dekat pohon itu juga terdapat 2 buah patung (seorang wanita dan anak kecil) yang memegang salah satu batang bunganya... Wahhh spot foto yang bagus nih, dan klik...klik..klik, aku memfoto pohon unik itu dan tak lupa berpose di depannya.

Namun aku jadi penasaran begitu menemukan pohon yang sama terdapat di Wat Chiang Man di Chiang Mai dan di Wat Rong Khun di Chiang Rai. Apakah ada hubungannya dan mengapa pohon ini begitu sering mendapat tempat istimewa di beberapa tempat religius?

Berbekal dari papan nama-latin pohon ini yang terbidik di dalah satu fotoku, aku mulai meng-googling nama latinnya : Shorea robusta Roxb. Dan akhirnya terpaparlah fakta-fakta tentang pohon unik ini; sekaligus membuktikan kecurigaanku tentang peran penting pohon ini dalam agama Buddha dan juga Hindu.

Pohon ini bernama Shala, atau kadang dipanggil Shaal atau Sal. Nama itu berasal dari bahasa Sansekerta (शाल, śāla yang berarti "rumah"). Nama lainnya adalah ashvakarna, chiraparna dan sarja dalam bahasa Sansekerta

Dalam agama Hindu, disebutkan bahwa pohon Shala adalah pohon kesayangan dewa Wisnu.

Lain hal nya dengan peran pohon ini dalam agama Buddha. Dipercaya dalam tradisi agama Buddha bahwa Ratu Maya melahirkan Siddharta Gautama (Sang Buddha) di bawah sebatang pohon Shala yang terdapat di dalam Taman Lumbini. Ia melahirkan dalam posisi berdiri sambil menggenggam pohon Shala.

Ratu Maya melahirkan Siddharta Gautama pada tahun 563 Sebelum Masehi. Ia sedang dalam perjalanan kembali kampung halamannya untuk melahirkan sesuai tradisi saat itu. Ratu Maya meninggal 7 hari setelah melahirkan Siddharta Gautama

Taman Lumbini masih ada sampai saat ini dan terletak di Nepal Selatan. Dan kelahiran Sang Buddha  yang disebut Buddha Poornima dirayakan setiap tahunnya pada perayaan Waisak (Vesak Day). Sebenarnya Hari Waisak merayakan 3 event penting dalam agama Buddha; yaitu kelahiran Buddha Gautama, hari pencapaian Pencerahan Bodhi dan mangkatnya Buddha Mahaparinirvana (Sehingga seringkali disebut "Tri Hari Suci Waisak").

Dikatakan pula bahwa 4 pasang pohon Shala secara tiba-tiba tumbuh di sekitar tempat tidur Sang Buddha ketika ia mangkat, yang semakin mengeksiskan posisi istimewa pohon ini dalam Buddhism.

Tahun ini hari Waisak dirayakan pada 25 Mei 2013, Saya mengucapkan Selamat Hari Waisak bagi yang merayakannya.

Pohon Shala yang terdapat di Wat Chiang Man, Chiang Mai
ashvakarna, chiraparna, sarja
शाल
Pohon Shala yang terdapat di Wat Rong Khun, Chiang Rai
Pohon Shala di Royal Palace of Cambodia. Terdapat  patung  replika Buddha dan Ratu Maya yang sedang memegang satu batang Shala



Pohon Shala; Shorea robusta Roxb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...