Minggu, 22 April 2012

Kaimana, Kota Senja

Sunset in Waho District

Kamrau Gulf

Iron Ship in Coa, Kaimana

Teluk Kamrau

Somewhere between Ambon and Kaimana

Somewhere between Ambon and Kaimana

Coa, Kaimana

Kaimana


Aerial Photo of Kaimana

Related Articles ;
Senja di Kaimana [Photo Gallery]
Art Photo Gallery : Kaimana
Mansinam, Pulau Injil di Papua
Fajar dan Senja
Hymn to the Sea and Sky

Jumat, 13 April 2012

Nunbena, a traditional highland village of NTT



Desa Nunbena, Kecamatan Nunbena, Kabupaten Timor Tengah Selatan


Nunbena adalah nama sebuah Desa dan Kecamatan di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Tidak ada yang terlalu istimewa dari desa ini, roda kehidupan penduduknya berputar layaknya desa-desa pegunungan lainnya di TTS. Penduduknya bergantung pada sektor perkebunan, menenun, berternak, yahhh layaknya suasana pedesaan pada umumnya.

Terdapat pasar di Desa ini, namun hanya buka seminggu sekali dengan barang dagangan yang kurang variatif dan jumlah pedagang yang tidak terlalu banyak. Yang diperjual belikan mulai dari "makanan pokok" orang NTT, yaitu sirih pinang, benang berwarna-warni dalam gelondongan besar untuk menenun, hewan ternak, barang kebutuhan sehari-hari seperti sabun, minyak kelapa, minyak tanah dan segala tetek bengeknya. Nampak sebagian besar yang ditemukan disini adalah barang kebutuhan primer yang dibawa oleh penduduk lokal dan pedagang yang datang dari kota menggunakan Truk.

Pasar Tradisional ala NTT di Nunbena

Nunbena terletak di daerah perbukitan dengan jalan naik turun serupa dengan Fatu Ulan. Cukup miris memang melihat seorang nenek menggendong barang jualannya melewati daerah berbukit sejauh beberapa kilometer demi berharap barang tersebut laku dijual. Mungkin tak banyak uang yang dapat diperoleh, atau bahkan uang tersebut akan habis karena dia akan membelanjakannya untuk membeli keperluan lain.

Aku berasa seperti terlempar beberapa dekade ke belakang saat berada di Nunbena, kesan tradisional, alami, etnik, membuatku penasaran dan menjelajahi pasar ini yang tak sampai 5 menit sudah habis kulewati dari ujung ke ujung. Udara yang sejuk dan berkabut dihiasi bukit-bukit padang rumput menghijau  membuat segala sesuatunya menjadi menarik untuk dipandang mata dan terekam dalam ingatan

Pemikiran masyarakat disini nampak tak sekompleks masyarakat di kota besar yang saling berlomba-lomba membeli gadget terbaru karena takut ketinggalan jaman, handbag seharga puluhan juta untuk menunjukan status sosial, krim anti keriput demi menjaga penampilan. Terlalu ekstrim memang bila dibandingkan, namun sekali-kali orang kota perlu dibawa ke tempat seperti ini untuk memperlambat pacing nya sehingga lebih relax, lebih berempati dan kadang memperoleh pencerahan dan cara berpikir lebih jernih tentang hidup dan kehidupan.

Setelah melewati pasar tersebut, ambulance ku berjalan terus maju sampai menemukan desa Nunbena dan bukit-bukit hijau diselingi jurang terjal. Lega dan puas rasanya mata ini saat melemparkan pandangan jauh ke arah perbukitan tersebu, bahkan birunya pantai Kolbano bisa terlihat dari sini. Dari sini pula aku dapat melihat betapa sulitnya membangun infrastuktur disini. Medan yang tidak rata ditambah ancaman longsor, membuat pembangunan jalan raya beraspal sulit, dan kalaupun ada akan cepat rusak. Dari bukit-bukit di kejauhan tampak guratan berwarna putih meliuk membelah bukit, dan itulah jalan berbatu yang dipakai masyarakat untuk menghubungkan desa-desa disini.

Rasanya sulit bagiku untuk kembali ke tempat ini. Namun saat-saat aku berjalan kaki menyusuri bukit-bukitnya sambil bersenandung mengucapkan syukur pada Tuhan akan kukenang. Saat itu aku hanya duduk di tepian jurang, sambil duduk mengarahkan pandang ke arah lautan, menyalakan MP3 player dan melihat awan-awan bergerak berkejaran tertiup angin kencang. Tak banyak yang kulakukan, hanya duduk, diam, menarik nafas panjang dan menikmati setiap menit yang tak akan terulang kembali di Nunbena.

Kolbano dan Laut Timor nampak di kejauhan
Pemandangan yang terhampar luas dilihat dari Nunbena
Pasar Mingguan di desa Nunbena
Kain Timor; Yang coklat adalah motif khas daerah Boti dari Kab.TTS

Nunbena Green Hills
Jalan yang meliuk dan nampak seperti garis putih membelah bukit
Rumah Lopo khas NTT
Highland School (in Fatu Ulan)
Another beautiful village : Fatu Ulan
Nusa Tenggara Timur
 Related articles :
Fatu Ulan the misty forest
Kolbano, the white stone beach
Fatu Ulan the misty land [photo gallery]
Kampung Bena
Aerial photography part 6 : Nusa Tenggara Timur

Selasa, 03 April 2012

Aerial Photography Part 6 : Nusa Tenggara Timur


Nusa Tenggara Timur, 

Yang terlintas pertama mengenai Provinsi ini adalah gersang, tandus dan kering. Memang  curah hujan di wilayah ini rendah namun kenyataannya tidak semua daerah di NTT kering, contohnya di sekitar kota So'e di pulau Timor yang cenderung lembab dan dingin.

Aku pernah tinggal selama kurang lebih 3 bulan di Pulau Timor di Kabupaten Timor Tengah Selatan. Pulau Timor merupakan salah satu dari 3 pulau utama yang membentuk NTT. 2 pulau lainnya adalah Pulau Sumba dan Flores. Ketiga pulau ini kaya akan budaya, keindahan alam, potensi wisata yang masih kurang dipopulerkan.

Aku sangat menikmati 3 bulanku selama di pulau Timor. Semua masih tampak alami dan tradisional disana.Keindahan alamnya pun boleh untuk diadu. Mulai dari pantai berbatu putih di Kolbano, Nualunat dan Fatu'un; sampai ke daerah pegunungan dengan pemandangan menakjubkan di Fatu'ulan, Ofu, Pene, Nunbena. Banyak yang kita bisa dapat dari 1 kabupaten saja, bayangkan jika kita membuat list daerah wisata di NTT. mungkin perlu beberapa lembar kertas untuk mencatatnya.

Flores terkenal pulau Komodo nya yang sekarang termasuk dalam New 7 Wonders of Nature; Selain itu terdapat danau Kelimutu di Ende dengan 3 warnanya yang berbeda; Kampung Bena yang merupakan situs megalitikum di kabupaten Ngada; Taman Laut Riung 17 pulau; taman laut di Maumere; Larantuka yang terkenal dengan prosesi umat Katolik saat menyambut masa Pra Paskah dan banyak lagi.


Danau Kelimutu
Sumba terkenal dengan hal-hal yang berbau tribal dan etnik serta festival Pasola nya dengan satria-satria penynggang kuda nya.

Kali ini kutampilkan seri Aerial Photography ku yang menampilkan keindaahan NTT dari ketinggian. dan nikmatilah keindahan Provinsi Nusa Cendana ini.

Kab. Timor Tengah Selatan

Pantai Kolbano
Sungai Noelmina antara Kupang dan So'e

Kab. TTS

Green Plains

Near Kupang
Kolbano
Flying with Helicopter
Kolbano Beach
Fatu ulan
Related articles :
Aerial Photography Part 1 : Kolbano Beach
Aerial Photography Part 4 : Nusa Tenggara Barat
Aerial Photography Part 11 : Komodo National Park
Kolbano, the White Stone Beach
Fatu Ulan, the Misty Forest
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...